Sejarah Singkat Desa Sindangwangi
Wilayah Desa Sindangwangi dahulu disebut " Hutan Pisang " atau "Leuweung Kebon Cau" wilayah ini dijaga (di reh) oleh seorang yang bernama Bapak Buyut NITAWIJAYA. Mengingat luasnya wilayah Sindangwangi (Leuweung Kebon Cau) ini sekiitar 302,815 Ha. Buyut NITAWIJAYA merasa kewalahan untuk menjaga wilayah yang luas tersebut, khususnya dari "Tukang Maling" yang sering menjarah ke wilayah Sindangwangi. Akhirnya Buyut NITAWIJAYA meminta bantuan kepada Buyut Samberjaya untuk menjaga wilayah sebelah utara, untuk menjaga wilayah sebelah timur kepada Bapak Buyut Sambara, untuk menjaga wilayah sebelah selatan kepada Bapak Buyut Gununglaya, untuk menjaga wilayah sebelah barat kepada Bapak Buyut Bandong dan untuk menjaga wilayah tengah minta bantuan kepada Bapak Buyut Dayar, Buyut Eusi, Buyut Rabon, dan Buyut Kayem.
Bapak Buyut NITAWIJAYA pekerjaanya menggembala kerbau, ditengah hari, pada saat hujan gerimis Bapak Buyut NITAWIJAYA biasa menggiring ternak peliharaannya ke kolam Cipedes, pada saat selesai memandikan kerbaunya ia melihat ada gadis-gadis sedang mandi disebelah selatan kolam tersebut dan ternyata mereka adalah para putri dari Khahiyangan, kemudian Buyut NITAWIJAYA mengendap-endap untuk mengintainya dan berniat untuk mencari tempat penyimpanan pakaian para putri yang sedang mandi tersebut. Setelah ia menemukan tempat penyimpanan pakaian para putri, kemudian Buyut NITAWIJAYA mengambil satu stel pakaian dan disembunyikannya.
Setelah para putri tersebut selesai mandi, mereka merasa terkejut karena pakaian salah seorang putri ada yang mencuri, mereka yang pakaiannya ada kemudian menghilang entah kemana, tinggalah seorang putri yang dicuri pakaiannya sehingga ia tidak bisa menghilang sambil menangis terisak ia mengeluarkan kata-kata yang berbunyi sayembara,
"barangsiapa yang menemukan pakaianku, bilamana laki-laki muda usia akan saya akui sebagai saudara, bilamana sebaya akan saya akui sebagai suami, bilamana tua saya akui sebagai ayah, bilamana perempuan muda akan saya akui sebagai adik, bila sebaya saya akui sebagai kakak dan bilamana lebih tua akan saya akui sebagai ibu".
Kemudian muncullah Bapak NITAWIJAYA sambil bertanya ingin menyakinkan kata-kata putri tadi, apakah hanya di mulut daja atau tulus sesuai dengan kata hatinya. Setelah ada jawaban kepastian dari sang putri, kemudian pakaian tersebut diserahkan kembali kepada sang putri.
Sebagai balasan dari sang putri, Bapak Buyut NITAWIJAYA tidak bermaksud ingin mengawini sang putri jelita tersebut, ia hanya menyampaikan satu permintaan agar putri kahiyangan tersebut bersedia memberikan sebuah nama untuk wilayah "Leuweung Kebon Cau" yang sangat luas itu. Akhirnya sang putri memberi nama "SINDANGWANGI" yang mempunyai arti "SINDANG" artinya mampir, WANGI berarti seungit. Jadi arti seluruhnya mampir karena seungit. Kemudian nama SINDANGWANGI ini diabadikan oleh penduduk setempat dan sampai sekarang menjadi nama sebuah desa yang wangi dengan prestasi dan kemajuan pembangunannya hingga menjadi Ibu Kota Kecamatan Sindangwangi (sekarang).
Berikut ini adalah orang-orang yang pernah menjabat kuwu di Desa Sindangwangi dari sejak berdiri hingga sekarang :
- Bapak Buyut Nita Wijaya (1400 – 1475 )
- Bapak Neblo ( 1475 - 1535 )
- Bapak Meres ( 1535 – 1585 )
- Bapak Murta ( 1585 – 1640 )
- Bapak Kemas ( 1640 – 1670 )
- Bapak Kuwat ( 1670 – 1710 )
- Bapak Kemas ( 1710 – 1725 )
- Bapak Kabil ( 1725 – 1775 )
- Bapak Resep (1775 – 1800 )
- Bapak Sarpan ( 1800 – 1815 )
- Bapak Wangsa ( 1815 – 1855 )
- Bapak Enjo Sutawiguna ( 1855 – 1896 )
- Bapak Sabda Singadinata ( 1896 – 1924 )
- Bapak Saleh Sacawinata ( 1924 – 1930 )
- Bapak Satra Kasma ( 1930 – 1945 )
- Bapak Suadi Mastar ( 1945 – 1960 )
- Bapak Duljalil ( 1960 – 1962 )
- Bapak Eyo Samhudi ( 1962 – 1980 )
- Bapak Eso Dursa ( 1980 – 1989 )
- Bapak Junanta ( 1989 – 1998 )
- Bapak Eso Dursa ( 1998 – 2008 )
- Bapak Tata Dinata Isk. ( 2008 – Sekarang )
Luas dan Batas Wilayah
Luas Wilayah Desa Sindangwangi adalah 302.815 Ha. Dengan mempunyai batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jerukleueut
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Babakan Kareo Kecamatan Rajagaluh
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ujungberung
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bantaragung
Dilihat dari topografi dan kontur tanah Desa Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi secara umum berupa darat dan sawah yang berada pada ketinggian antara 30 sampai dengan 42 m diatas permukaan laut, dengan suhu rata-rata berkisar antara 22 sampai dengan 23 derajat celcius. Desa Sindangwangi Kecamatan Sindangwangi terdiri dari 5 ( lima ) Blok, 5 (lima) RW, dan 23 (dua puluh tiga) RT. Orbitasi dan waktu tempuh dari Ibu kota Kecamatan 0,07 Km dengan waktu tempuh 5 menit dan dari Ibu kota Kabupaten 24 Km2 dengan waktu tempuh 45 menit.
Izin share artikelnya pak.
ReplyDeletewww.sindangwangi.com